Pay TV Paling Murah dan Besar?

Tergelitik juga pengen ngepost tentang Pay TV yang paling murah dan paling besar di Indonesia. Terlihat di Facebook page BigTV Indonesia mengklaim mereka lah yang memiliki label tersebut.

Big TV mengklaim lebih murah dengan membandingkan jumlah channel yang dimiliki per harga paket dengan pay tv lain. Sedangkan label terbesar diklaim dengan jumlah channel SD dan HD yang tentunya juga lebih banyak daripada pay tv lain.


Saya tidak fanatik dengan salah satu dari sekian jumlah pay tv yang bisa dijangkau dari Indonesia. Hanya saja kali ini saya ingin share bagaimana cara saya memilih pay tv (yang pada akhirnya bagi saya itulah yang termurah alias paling murah).

Bagi saya, murah itu "sangat relatif", karena keinginan dan keperluan setiap orang pasti berbeda-beda. Orang seperti saya yang sama sekali tidak tertarik dengan pertandingan sepakbola mana pun tentu akan berbeda keperluannya dengan mereka yang hobby nonton siaran sepakbola. Beda lagi dengan mereka yang hobby nonton film. Jadi, seandainya pay tv dianggap "hebat" hanya karena punya hak siar sepakbola liga tertentu, akh kok bisa gitu.

Hal pertama yang saya pertimbangkan sebelum memutuskan berlangganan pay tv, tentunya tentang 'keuangan', artinya sebatas mana kemampuan kantong saya untuk berlangganan televisi berbayar. Saat ini saya hanya mampu mengeluarkan uang sebesar Rp.60.000,- misalnya. Maka, pertimbangan saya adalah paket-paket yang harganya up to budget saya tersebut di pay tv apapun selagi tersedia.

Channel, menjadi pertimbangan kedua. Saya hanya nonton beberapa channel saja, tidak semua channel saya tonton lho. Kenapa? Emangnya 24 jam sehari itu hanya digunakan untuk nonton. Hehehe! Channel yang ada di pay tv wajib buat saya hanya beberapa yaitu: Fox Channel, Fox Crime, Axn, BeTV, CNN, CNBC, BBC World, National Geographic, Cartoon Network. Kadang kalau saya perlu nonton film baru saya usahakan bagaimana caranya supaya bisa beli paket film yang isinya paling HBO dan FMP saja yang saya tonton, selebihnya jarang atau bahkan tidak pernah. Jadi, berapa persen channel dari satu paket yang saya beli yang bisa saya tonton?

Receiver, juga jadi bahan pertimbangan saya. Hal ini dikarenakan rata-rata receiver pay tv tidak memenuhi seluruh keperluan pelanggan dalam penggunaan sehari-hari. Sebut saja keperluan untuk memutar file multimedia. Oleh karena itu, pilihan saya adalah pay tv yang "menawarkan" memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk membuka siaran mereka di receiver lain (selain receiver resmi dari pay tv).

Hal lain seperti di satelit dan band mana pay tv menyalurkan siarannya, tidak masalah karena untuk pointing ke satelit dari arah matahari timbul sampai tenggelam juga not a big deal sih. Hanya saja kalau sudah sedia ada di C-Band, malah lebih mudah.

Intinya, kantong dan keperluan masing-masing kita ini berbeda-beda. Orang yang kantongnya tebal (pengasilan 20 juta per bulan dengan kelebihan uang 10 juta) mau berlangganan pay tv per bulan Rp.1.000.000,- pun masih bisa dikatakan sangat murah lho bagi mereka. Mau hitung lebih eksak lagi? Jika benar pengen menentukan harga per channel sekian rupiah, maka kalikan saja dengan jumlah channel yang ditonton seberapa banyak.

Harga paket Rp.80.000 : 10 channel = Rp.8000 per channel
Harga paket Rp.70.000 : 10 channel = Rp.7000 per channel
Harga paket Rp.60.000 : 10 channel = Rp.6000 per channel
Harga paket Rp.20.000 : 10 channel = Rp.2000 per channel

Ket: 10 channel di atas adalah jumlah channel yang ditonton, bukan jumlah channel per paket

Jadi, apakah klaim pay tv murah bisa dibenarkan? Bisa saja, tapi hanya oleh kalangan tertentu, dan tidak bisa di-generalisasi. Bagaimana klaim 'terbesar', apa juga sama? Iya, tergantung aspek yang dinilai dari sisi mana. Artinya, semua itu "RELATIF"!


Terakhir, enjoy and be wise. Tentukan pilihan anda sesuai keperluan dan kemampuan.

Popular Posts Last 7 Days

Grabbing – Pengenalan

Satellite NSS11 at 108.0°E

Review Getmecom HD 5 Ethernet Part 2